Running From You

No! This is our bad story. Nothing else story if i happy with Soon.

Running From You

alvine proudly present—

Cast : Hyo [OC] and Soon [OC] \\ Genre : Crack, Friendship \\ Rated : G \\ Length : Drabble

p.s : Ini ori-fic Alvine loh~!

—oOo—

Awalnya aku kira akan mendapatkan kebahagiaan setelah dapat bersahabat denganmu. Dulu kupikir kau anak baik yang bersahabat, sayangnya itu dulu. Setelah menikung banyak sekali saat-saat berat untuk menjadi sobat yang saling menyayangi, aku mulai menaruh semua kepercayaan pada dirimu, tapi semua berembus lenyap secara perlahan. Melalui sela-sela pikiran kosong yang ada, aku menangis sinis di balik pintu, seraya menggenggam erat-erat gelang pita persahabatan kami.

Kau bertanya, apakah aku tidak apa-apa. Saat itu kusua wajahmu yang penuh seraut khawatir—yang sangat kuyakini untuk menutupi segala pengkhianatanmu terhadapku. Aku hanya mengacungkan jempol, sambil mengira-ngira apakah aku tak menunjukkan perasaan yang berlebihan.

Lalu kau tersenyum tipis, mungkin mengira acunganku adalah pertanda yang sesungguhnya. Setelahnya tanganmu merogoh ke dalam isi tas, mengambil suatu barang yang entah berupa apa. Aku hanya menutup mata sembari menelungkupkan wajah ke dalam sela lutut yang tertekuk, mengenyahkan kegiatanmu yang tak kupedulikan lagi.

Tapi kau memaksaku untuk menatap benda apa yang kau pegang sekarang, maka aku menurutinya. Alih-alih aku membencimu, tetapi tetap saja aku (masih) sahabatmu.

“Eum, hai… Hyo? Hihihi, aku hanya ingin memberimu ini,” Kau tersenyum bahagia, sementara aku mengernyitkan alis. Kemudian aku melihat gesturmu berubah—kini mencondongkan badanmu ke arahku. Aroma lily segar menyeruak, aku menahan napas.

“Hyo…” Bisikanmu masih terngiang jelas, merasuki organ-organ dalam tubuhku sehingga membuatnya menegang. Bahuku terjatuh lemas, kau seharusnya tahu aku tak suka semua yang kau sebutkan, kawan.

Tapi kau masih berpikiran aku sahabatmu, walaupun khianatmu masih terpatri jelas dalam segala emosiku.

“Aku… pacaran dengan—”

“Soon? Maaf, aku menolak mu untuk membicarakan ini. Tapi kau sendiri bahkan tak mengerti dengan apa yang kau lakukan untuk membuatku sakit hati.”

Kau bilang, kita hanya remaja SMP yang labil. Emosi kami masih belum matang, dan yang paling berat ketika masalah sepele ini menyeretku untuk membuat musuh.

Tapi, maaf—tetap saja kau berkhianat. Bukan hanya denganku, tapi dengan hampir separuh siswa perempuan di kelas kami. Iya, kan—Soonie sahabatku?

/fin./

Comment are Welcome!